Setibanya di Tanah Abang, saya terus turun dari bus yang saya naiki. Suara adzan sholat Dzuhur bergema ketika saya menuju pusat perbelanjaan garmen di Tanah Abang. Yaitu satu tempat yang belum kunjung kulalui. Memang saya sering lewat di daerah ini sekitar 19 tahun yang lalu, tapi saya tidak pernah datang ke pusat perbelanjaan ini.
Disaat adzan terus memanggil dari atas sebuah gedung perbelanjaan yang tinggi, saya terus saja melangkah mengikuti penumpang penumpang lain yang satu bus denganku ketika menuju pusat Tanah Abang. Pedagang pedagang garmen mulai nampak banyak berderet. Mulai dari kaki lima hingga yang berjualan di ruko. Lalu ketika saya melihat seorang penjual buah buahan segar di pinggir jalan, saya terus membeli dan menikmati buah dagangannya dengan maksud agar lebih mudah bertanya padanya dimana pakaian yang harganya lebih ringan, lebih bagus dan lebih lengkap. Setelah ia menunjukkan tempatnya pada saya, sayapun terus melanjutkan langkah kaki dengan berjalan kaki di antara pedagang kain yang sangat ramai, di antara pembeli yang cukup ramai jumlahnya.
Jalan yang kulalui agak mendaki. Kuteruskan hingga melewati dua bangunan yang amat besar. Tak tahu dimana tempat yang dikatakan pedagang buah itu, akhirnya saya bertanya pada seorang satpam. Dia menunjukkannya padaku. Setelah melewati dua bangunan besar itu, ternyata saya mesti menyeberangi jalan yang padat kendaraan. Mobilnya sangat padat hingga jalan saya lebih cepat dari laju mobil mobil yang banyak di jalan raya itu.
Mengikuti jalan lurus, jalan berkelok, hingga akhirnya saya tiba di mall grosir garmen di Tanah Abang ini. Di luar bangunan ini banyak juga penjual kaki lima, mulai dari penjual minuman dingin, buah, kopi gelas dan juga garmen. Setiba di pintu masuk, sayapun terus memasuki mall perbelanjaan itu. Udaranya segar karena kuatnya ac. Barang barangnya luar biasa banyak terpajang. Benar benar pusat perbelanjaan pakaian kota Jakarta. Inilah sekilas cerita saya ketika di Tanah Abang Jakarta pada awal Agustus 2009.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you
Friday, September 25, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment