Tuesday, June 2, 2009

KEBUN BINATANG MEDAN





Tulisan ini tercipta karena hobby menulis saya.
Ketika saya tahu bahwa kebun binatang yang ada di jalan Brigen Katamso Medan ternyata sudah di pindah, akhirnya saya terpaksa bertanya pada banyak orang dimana sekarang kebun binatang itu berada. Mulanya seorang dari saudara sepupu saya mengaku bahwa ia tahu jalan menuju kesana. Kami pergi melalui arah Simalingkar. Sesampai disana, ternyata kami masih juga harus melalui jalan tanah yang belum diaspal. Sehingga kami mundur lagi dan bertanya pada penduduk setempat, dari mana jalan paling mudah menuju kebun binatang (zoo) Medan. Ternyata ada pula yang mengatakan bahwa lebih mudah dari Padang Bulan atau jalan F L Tobing. Akhirnya kami mudur lagi dan terus pergi melalui jalan yang diajarkan seseorang yang kami tanya itu. Cukup jauh juga perjalanannya. Kami sempat melewati daerah kejadian jatuhnya pesawat terbang yang dikendarai oleh gubernur Sumut yang kala itu jatuh tepat di tengah jalan raya Padang Bulan. Kusaksikan bahwa tanam tanaman di trotoar tempat bekas jatuhnya pesawat yang ditunggangi bapak gubernur masih baru ditanami. Nampak jelas lebih kecil tanamannya dari tanaman yang tidak sempat tertabrak dan terseret pesawat naas itu. Kebetulan kami ke medan beberapa bulan setelah jatuhnya pesawat itu. Begitulah perjalanan terus kami lanjutkan hingga sampai ke kebun binatang. Pada saat itu memang belum banyak yang tahu lokasi kebun binatang itu. Mungkin karena belum lama dipindah ke daerah yang baru ini. Disini kami sempat melihat berbagai jenis hewan langka maupun hewan buas. Lokasi kebun binatang ini memang jauh lebih luas dari kebun binatang lama yang ada di Kampung Baru Medan. Kami sempat berphoto, anak saya ada yang sempat naik kuda, naik gajah, naik pelesetan dan lainnya. Lama juga kami berada disini. Tak ada yang tak kami lalui lagi semua sudut kebun binatang itu. Memang binatang binatangnya cukup banyak ragamnya. Mulai dari siamang, segala jenis burung burungan, harimau, buaya dan banyak lagi. Begitulah sekilas cerita tentang perjalanan saya dan keluarga disaat liburan ke Medan. Cerita ini kutuliskan dua hari setelah kejadian hilangnya pesawat yang tinggal landas dari Brasilia dengan tujuan Perancis.

By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you
Oleh penulis buku:

Monday, June 1, 2009

WISATA KE LOBANG JEPANG BUKIT TINGGI





Ketika sampai di lobang Jepang (Japan cave), saya benar benar begitu ingin mengetahui lebih jauh. Sesampai di pintu masuk, saya terus membayar tiket. Sejenak kami lebih dulu melewati indahnya panorama alam di sekitar gua yang akan kami temui itu. Setibanya di mulut gua, seorang pemandu segera menawarkan jasanya untuk menemani kami dalam menelusuri gua. Tak lama kemudian, kamipun terus memasuki lubang gua bersama sipemandu tadi. luar biasa keadaan gua yang kami temui. Gua sepanjang 5,7 km ini saya telusuri bersama keluarga saya. Tinggi lobang galian ada sekitar 2,5 m. Lebarnya sekitar 2,5 mtr. Begitulah memanjang dan terdiri dari berbagai simpang hingga ke ujung sana. Di dalam goa itu didapati ruang penyiksaan atau penjara, ruang makan, ruang rapat, dapur umum, gudang senjata, tempat mengintai pesawat. Yang jelas gua itu dilengkapi dengan strategi pertahanan yang amat rapi dan amat rahasia. Pertanyaan yang timbul di benak saya dengan ditemukannya goa ini: Mengapa tidak ada seorangpun yang yang tahu mengenai penggalian lobang ini sebelumnya? Jawabnya: Karena pekerjanya diambil penjajah jepang dari pulau lain, seperti Sulawesi dan Jawa. Mengapa tidak ada yang tahu orang sulawesi dan jawa? Sudah pasti mereka dibunuh untuk meredam rahasia. Kemana bekas tanah galian lobang itu dibuang? Tidak ada yang tahu. Masyarakat Bukit Tinggi yang merupakan orang setempat juga tidak ada yang tahu. Memang pada saat pendudukan Jepang terhadap Indonesia, selalu diberlakukan jam malam. Mungkin Jepan atau Nippon membuang tanah galiannya, mengangkut pekerja yang mati, dan membawa bahan makanan pada malam hari. Pembaca bisa bayangkan berapa ratus ribu truck tanah yang mereka buang atas penggalian goa itu. Mungkin diangkut pada malam hari ke laut lepas sana. Goa sepanjang 5,7 Km dan penuh lorong, tentu banyak sisa tanahnya. Lalu berapa ribu orang yang mati dalam pekerjaan penggalian lobang
Nippon atau jepang itu. Tidak ada yang tahu, tapi saat gua itu ditemukan oleh seorang pendaki gunung setelah Indonesia merdeka, ada ditemukan mayat dan kerangka manusia dengan jumlah yang banyak. Mungkin setelah Amerika membom atom Hirosima dan Nagasaki. Jepang menyerah tanpa syarat. Jepang membunuh semua pekerja romusha penggali gua itu. Mereka membunuhnya agar tidak ada orang kita yang tahu tentang gua ini. Inilah yang saya kunjungi bersama keluarga. Kini lobang Jepang sdh menjadi tempat wisata. saya pergi dgn keluarga. Indah perjalanan itu. Sadis perjakuan Jepang itu.

Oleh penulis buku: